hubungan antara maintenance dan kesehatan & keselamatan kerja (k3)

Hubungan Antara Maintenance dan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3)

Kegiatan maintenance memiliki hubungan yang sangat erat dengan K3. Peralatan yang dirawat dengan baik akan lebih aman digunakan dan mengurangi potensi kecelakaan, sementara proses maintenance itu sendiri memiliki risiko tinggi karena berhubungan langsung dengan mesin dan energi berbahaya. Oleh karena itu, penerapan prosedur K3 seperti Lock Out Tag Out (LOTO) atau sekarang telah berkembang menjadi Lock Out Tagout & Try Out (LOTOTO), izin kerja aman, penggunaan APD, serta kepatuhan terhadap SOP menjadi wajib. Maintenance menjaga keandalan peralatan, sedangkan K3 melindungi pekerja selama proses maintenance. Keduanya harus berjalan bersama untuk menjamin keselamatan, kesehatan kerja, dan kelancaran operasional perusahaan.

LOTO merupakan bagian dari pengendalian risiko K3 yang wajib diterapkan perusahaan sesuai UU No. 1 Tahun 1970 dan PP No. 50 Tahun 2012 (SMK3). Dengan LOTO, perusahaan memenuhi kewajiban mencegah kecelakaan kerja serta melindungi hak pekerja atas keselamatan. LOTO adalah prosedur untuk memastikan semua sumber energi tersebut dikunci (lock out) dan diberi tanda (tag out) sebelum pekerjaan dimulai. Sekarang LOTO telah berkembang menjadi LOTOTO dengan penambahan try out untuk memverifikasi kembali agar mesin tidak dapat dioperasikan selama pekerjaan maintenance berlangsung.

Pada saat maintenance atau perbaikan mesin, pekerja berisiko terpapar energi berbahaya seperti listrik, tekanan, panas, atau mekanik. Prosedur LOTO/LOTOTO memastikan bahwa semua sumber energi tersebut telah diputus, dikunci, dan diberi tanda sebelum pekerjaan dilakukan, sehingga mencegah terjadinya kecelakaan. Dengan demikian, LOTO/LOTOTO menjadi bagian dari sistem pengendalian risiko dalam K3 yang wajib diterapkan saat maintenance.

  • Maintenance sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja

Maintenance adalah upaya penting untuk menjaga agar mesin dan peralatan tetap laik dan aman digunakan. Tanpa maintenance rutin, risiko kegagalan fungsi seperti rem blong, kebocoran, atau korsleting dapat memicu kecelakaan. K3 memastikan kegiatan maintenance dilakukan dengan aman melalui SOP, APD, izin kerja, dan LOTO/LOTOTO. Maintenance menjamin keandalan peralatan, K3 melindungi pekerja, dan keduanya bersama-sama mencegah kecelakaan kerja.

  • Lingkungan Kerja yang Lebih Aman dan Sehat

Maintenance yang teratur menjaga peralatan tetap andal, sedangkan penerapan K3 memastikan proses maintenance dilakukan dengan prosedur aman, APD, dan pengendalian risiko. Kombinasi keduanya tidak hanya mencegah kecelakaan, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan produktif bagi pekerja.

  • Dukungan terhadap Kesehatan Mental dan Produktivitas Pekerja

Maintenance yang baik berperan penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang tenang dan produktif. Dengan memastikan mesin dan peralatan berfungsi normal, pekerja tidak terbebani oleh rasa khawatir terhadap kerusakan atau potensi kecelakaan. Rasa aman ini membantu menjaga kesehatan mental, menurunkan stres, dan membuat pekerja lebih fokus. Alhasil, kegiatan maintenance yang konsisten tidak hanya menjaga kelancaran operasional, tetapi juga mendukung peningkatan produktivitas tenaga kerja.

  • Kepatuhan terhadap Regulasi dan Standar Industri

Kepatuhan terhadap regulasi dan standar industri merupakan kewajiban penting bagi setiap perusahaan untuk menjamin keselamatan, kualitas, dan keberlanjutan operasional. Dengan mematuhi peraturan perundangan seperti UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja serta standar industri yang berlaku, perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan.

  • Peran Manajemen dalam Integrasi Maintenance dan K3

Manajemen berperan penting dalam mengintegrasikan maintenance dan K3 dengan menetapkan kebijakan, menyediakan sumber daya, serta memastikan prosedur aman dijalankan. Manajemen sebagai penggerak utama yang memastikan kegiatan maintenance berjalan sejalan dengan standar K3. Dengan mengatur jadwal maintenance, mengawasi penerapan prosedur kerja aman, serta mendukung budaya keselamatan, manajemen menciptakan sistem kerja yang tidak hanya menjaga keandalan peralatan, tetapi juga keselamatan dan kenyamanan pekerja.

Maintenance dan K3 merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Maintenance yang dilakukan secara rutin menjaga mesin dan peralatan tetap berfungsi optimal, sehingga risiko kerusakan dan kecelakaan dapat diminimalkan. Di sisi lain, K3 memastikan setiap aktivitas maintenance dilakukan dengan standar keselamatan yang jelas, mulai dari penerapan SOP, penggunaan APD, hingga pengendalian energi berbahaya melalui LOTO/LOTOTO. Kolaborasi keduanya memberikan banyak manfaat, seperti; pekerja terlindungi dari potensi bahaya, operasional berjalan lebih lancar, dan produktivitas perusahaan meningkat. Dengan demikian, integrasi maintenance dan K3 bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga strategi penting dalam mendukung keberlanjutan dan daya saing perusahaan.

 

Author: Nur Fitri Kusuma

DOWNLOAD PDF